Senin, 21 Mei 2012

Alas Kedaton

Alas Kedaton (Alas Kedaton Mongkey Forest)
Kabupaten/Kota : Tabanan
Alas Kedaton terletak di desa Kukuh Kecamatan Marga + 4 km dari kota Tabanan. Pura ini mempunyai dua keunikan yang sangat menarik. Pertama memiliki empat pintu masuk ke dalam Pura yaitu dari barat yang merupakan pintu masuk utama yang lainnya dari Utara, Timur dan dari Selatan yang kesemuanya menuju ke halaman tengah. Keunikan yang kedua adalah halaman dalam yang merupakan tempat yang tersuci justru letaknya lebih rendah dari halaman tengah dan luar. Tempat suci ini dikelilingi oleh hutan yang dihuni oleh sekelompok kera yang dianggap keramat. Disamping itu pula terdapat sekelompok kalong yang hidup bergantungan di dahan-dahan pohon kayu yang besar dan sewaktu-waktu beterbangan, merupakan suatu atraksi yang sangat menarik bagi wisatawan baik bagi wisatawan Nusantara maupun mancanegara.
Upacara piodalan di Pura ini adalah jatuh pada hari Selasa (Anggara Kasih) dau puluh hari setelah Hari Raya Galungan. Yang mana upacara dimaksud dimulai pada siang hari dan harus sudah selesai sebelum matahari terbenam. Pura ini sering pula disebut Pura Alas Kedaton atau Pura Dalem Kahyangan.




Sabtu, 12 Mei 2012

Pura Melanting Pulaki

Lingkungan Pura Pulaki(Pulaki Temple)
Kabupaten/Kota : Buleleng
Lingkungan Pura Pulaki dibangun di atas tebing berbatu dan langsung menghadap ke laut. Lingkungan Pura ini kelihatan sangat agung dan sesuai dengan namanya yaitu Lingkungan Pura Agung Pulaki. Daya tarik Lingkungan Pura ini yang menonjol adalah lokasi dan lingkungan Pura. Bukit terjal yang berbatu dan kering serta laut membentang di depannya dan bukit tidak jauh di sebelah Baratnya yang berbentuk tanjung kecil memberikan suasana yang sangat menarik.Kera-kera yang hidup di sekitar pura ini, sering berkumpul di halaman pura karena adanya makanan yang diberikan oleh para pengunjung, menambah daya tarik lingkungan pura ini.Lingkungan Pura Pulaki terletak di desa Banyupoh Kecamatan Gerokgak, 53 km sebelah Barat Singaraja. Lingkungan Pura Pulaki itu sesungguhnya merupakan satu kompleks yang terdiri dari lingkungan Pura Agung Pulaki dengan beberapa "Pesanakannya" yaitu lingkungan Pura Melanting, lingkungan Pura Kertha Kawat, lingkungan Pura Pabean dan lingkungan Pura Pemuteran. Lingkungan Pura Melanting ada kaitannya dengan kemakmuran, khususnya yang beraspek perdagangan, sehingga lingkungan Pura Melanting banyak dikunjungi oleh para pengusaha, pedagang, untuk bersembahyang dan membawa "aturan'. Di Lingkungan Pura Pemuteran, terdapat air panas yang banyak dikunjungi baik oleh penduduk lokal maupun wisatawan.




Jumat, 04 Mei 2012

Indahnya Alam Desa/Pertanian

Aliza Fleischer (2002) memaparkan pariwisata pedesaan dan pertanian memiliki ciri sama yakni memanfaatkan situasi alam pedesaan, termasuk aktivitas pertanian sebagai atraksi wisata. Baik pariwisata pedesaan maupun pertanian juga membuka kesempatan yang lebih luas bagi rakyat kecil (petani) untuk terlibat langsung dalam aktivitas pariwisata. Pengembangan pariwisata pedesaan dan pertanian di beberapa negara Eropa seperti Inggris dan Jerman, menunjukkan petani setempat mampu meningkatkan pendapatan keluarga karena pariwisata menjadi sumber pendapatan alternatif.



Senin, 30 April 2012

Danau Beratan

Indahnya panorama danau beratan, bedugul yang sudah terkenal ke mancanegara, dan buktinya dengan banyaknya kunjungan wisatawan asing dan domestik, namun danau beratan, pihak pengelola danau beratan menghadapi permasalahan. Permasalahan yang di hadapi bagi pengelola danau beratan bedugul yaitu kurang sadarnya para pengunjung obyek danau beratan dari segi kebersihan, terutama dari sampah plastik yang di buang begitu saja oleh para pengunjung. Menurut prajuru adat imade kasa, masalah pembuangan sampah terutama sampah plastik, yang mendapatkan penaganan yang serius dari pihak pengelola, dan menyadari juga akibat banyaknya pungunjung yang berkunjung ke danau beratan, serta pihaknya juga sudah memantau dan berkoordinasi dengan pengelola dan desa adat untuk mengatasi sampah plastik, dan berupaya secara maksimal dan sudah tersedianya beberapa tong sampah dan menyiapkan armada sampah dan tempat pembuangan akhirnya. Sementara menurut salah satu pengunjung, jacob frans massing, asal MInahasa Sulawesi utara, mengaku senang dan bangga bisa berkunjung ke Bali, terutama ke danau beratan, maka tidak salah Bali disebut Pulau Dewata, dan sorga dunia, dan pihaknya berharap di daerahnya bisa dimotifasi untuk di kembangkan obyek seperti ini, serta kerukunan hidup beragama yang bisa kita petik hikmahnya. – Kehindahan dan terkenalanya suatu obyek pariwisata, tidak lepas dari suatu permasalahan terutama masalah sampah, terutama sampah palstik, dan harapan kedepan kepada pengunjung obyek wisata tatap bisa menjadga kebersihan terutama membuang sampah.



Selasa, 24 April 2012

Balian Beach

type='html'>
Lokasi Pantai Balian terletak di desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan. Terletak pada ruas jalan utama yang menghubungkan Jembrana dengan Denpasar. Jarak tempuh dari Denpasar sekitar 45 Km dan dari Gilimanuk sekitar 84 Km. Kendaraan yang melewati ruas jalan ini sangat padat dari pagi sampai malam hari, karena juga sebagai satu-satunya jalan penghubung Jawa Bali.
Tepatnya di pasar Suraberata keselatan.terdapat pantai yang panoramanya sangat indah.
Dan dalam beberapa akhir ini suasana Pantai Balian sudah semakin ramai oleh tamu domestik dan mancanegara.



Selasa, 17 April 2012

Suasana Bali


Suasana alam Bali mulai dari alam laut,pantai dan pegunungan  memang sangat cocok untuk Anda yang ingin menikmati suasana pedesaan di Pulau Dewata Bali. Suasana yang tenang, asri, dan alami sangat berbeda dengan daerah perkotaan yang penuh keramaian. Tempat ini bisa menjadi tujuan wisata bagi Anda yang penat dengan kehidupan kota dan ingin menghilangkan kejenuhan.
Dan sudah sepatutnya kita jaga dan lestarikan.



Selasa, 10 April 2012

Panorama Jatiluwih

Jatiluwih terletak di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Propinsi Bali, Pulau Bali, Indonesia.
Jatiluwih adalah sebuah daerah yang memiliki pemandangan alam yang indah, karena keindahan alamnya Jatiluwih menjadi sebuah obyek wisata alam yang menarik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Jatiluwih berasal dari kata Jati dan Luwih, yang artinya benar benar indah.
Jatiluwih berada pada ketinggian 700 m diatas permukaan laut, berhawa sejuk dan nyaman.
Dengan dilatar belakangi Gunung Batukaru, Jatiluwih sebagian besar daerahnya adalah merupakan daerah persawahan yang dibuat bentuk berteras atau bertingkat (berundak), sistim sawah bentuk berteras ini kemudian dikenal dengan sebutan sawah berteras khas Bali. Dengan sistem sawah berteras khas Bali ini telah membuat Jatiluwih dinominasikan masuk dalam daftar UNESCO World Heritage sebagai warisan budaya dunia. Jika ingin melihat keindahan terasering yang terbaik di Pulau Bali maka daerah Jatiluwih adalah tempatnya.
Jatiluwih memiliki persawahan seluas ± 636 hektar sehingga dibutuhkan sebuah sistem pengaturan pembagian air yang baik, untuk keperluan tersebut digunakanlah Sistem Pengairan Subak. Sistem Pengairan Subak adalah sistem pengairan atau irigasi tradisional Bali yang berbasis pada masyarakat. Dengan sistem ini masyarakat pemilik sawah akan bersama-sama ikut berperan serta dalam melakukan sistem pembagian air yang seadil-adilnya.

Kegiatan Wisatawan Di Jatiluwih
Kawasan persawahan yang terhampar luas menghijau sepanjang mata memandang adalah sebuah daya tarik wisata alam yang sangat indah, hal ini dapat dijumpai di daerah Jatiluwih. Banyak wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara berkunjung ke Jatiluwih untuk menikmati keindahan alam nan elok, merasakan udara yang sejuk serta menikmati suasana pedesaan yang terasa sangat damai.
Banyak hal yang dapat dilakukan di Jatiluwih, seperti melakukan kegiatan trekking sambil menikmati suasana alam yang masih alami serta melihat kegiatan masyarakat petani yang hampir sehari penuh berada ditengah sawah.
Di Jatiluwih, wisatawan dapat melihat atraksi budaya cara menanam padi, yaitu dimulai dari proses pertanian dan mapag toya, ngendag, mengolah tanah, tanam padi, mebiyukukung dan sampai panen padi. Disamping itu dalam proses budidayanya masih dipertahankannya penggunaan padi lokal serta pupuk organik.
Wisatawan dapat juga melihat upacara petoyan yang diadakan di Pura Petali dengan menggelar tarian yang bersifat sakral yaitu Tarian Wali Pendek. Upacara ini dilakukan setiap 210 hari sekali di hari Rabu Kliwon Ugu.
Untuk keperluan wisatawan, di kawasan Jatiluwih telah tersedia fasilitas seperti bale bengong, wantilan untuk tempat beristirahat, restaurant, warung, tempat parkir.

Perjalanan Ke Jatiluwih
Dari Denpasar ke Jatiluwih berjarak ± 48 km, Jatiluwih terletak disebelah utara Kota Tabanan (±28 km dari Kota Tabanan).

Obyek Wisata Di Kabupaten Tabanan
Selain Jatiluwih, masih banyak tempat wisata menarik lainnya yang terdapat di Kabupaten Tabanan, diantaranya Bedugul, Puputan Margarana, Tanah Lot, Taman Kupu-kupu (Butterfly Park) dan lainnya. Kabupaten Tabanan, selain dikenal dengan tempat wisatanya, juga dikenal sebagai daerah agraris dan merupakan lumbung padinya Pulau Bali.

Untuk lebih menarik dan bervariasi, maka wisatawan perlu merencanakan perjalanan wisata, yaitu selain berkunjung ke Jatiluwih juga berkunjung ketempat wisata lainnya. Perjalanan wisata dapat direncanakan sebagai berikut : Perjalanan wisata dapat dimulai dari Kota Denpasar menuju Bedugul, pertigaan Desa Pacung, kemudian ke Jatiluwih, Yeh Panes Tabanan, Monumen Subak, Alas Kedaton dan yang terakhir menuju obyek wisata Tanah Lot untuk menikmati keindahan alam serta melihat keindahan matahari terbenam (sunset) dikala senja telah tiba.

Info : gusseka82@yahoo.com